FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN BOGOR
Keywords:
Pola asuh makan, ASI, StuntingAbstract
Latar Belakang : Stunting merupakan salah satu tantangan dan masalah gizi secara global yang sedang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Ambitious World Health Assembly menargetkan penurunan 40% angka stunting di seluruh dunia pada tahun 2025.
Tujuan : penelitian diketahui faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten Bogor. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain crosssectional. Populasi dalam penelitian ini balita stunting usia 24-59 bulan sebanyak 70 orang. Sampel penelitian ini adalah berjumlah 70 responden dengan teknik total sampling. Lokasi penelitian adalah di Wilayah Puskesmas Sukaraja Kabupaten Bogor. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2024 dengan data primer menggunakan analisis data Chi-square.
Hasil : penelitian kejadian stunting (pendek) 40 (57,1%), jenis kelamin perempuan 39 (55,7%), umur 37-59 bulan 38 (54,3%), pola asuh makan kurang 41 (58,6%) dan tidak ASI Eksklusif 38 (54,3%). Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian Stunting pada anak balita p-value (0,000 > 0.05). Ada hubungan umur dengan kejadian Stunting pada anak balita Fe p-value (0,005 > 0.05). Ada hubungan pola asuh makan dengan kejadian Stunting pada anak balita p-value (0,001 > 0.05). Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Stunting pada anak balita p-value (0,003 > 0.05). Saran diharapkan lebih aktif dalam memberikan sosialisasi atau penyuluhan kepada keluarga yang memiliki balita stunting, turut andil dalam melakukan pencegahan pada stunting.

